-->
PENGERTIAN ORGANISASI
DAN METODE
Organisasi adalah sekumpulan orang, dua orang atau lebih
yang secara formal disatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan. Atau bisa juga disebut dengan sekumpulan individu yang di
kelompokan menjadi satu, dimana semua individu memiliki kepentingan dan tujuan
yang sama.
Dan banyak juga para ahli mendefinisikan PENGERTIAN
ORGANISASI menurut pandangan mereka masing-masing, yaitu :
·
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang dibawah pengarahan manager mengejar tujuan bersama.
-Stoner
·
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama. -James D. Mooney
·
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama
yang dilakukan dua orang atau lebih. -Chester I. Bernard
Tulisan diatas adalah sebagian dari banyak para
ahli yang mendefinisikan pendapat mereka sendiri tentang pengertian organisasi.
Adanya organisasi juga menunjukan bahwa kita Manusia adalah Mahluk Sosial yang membutuhkan Manusia lainnya untuk berinteraksi dan berkomunikasi. ya sedikit banyaknya seperti itulah arti organisasi dan kegunaanya bagi kita.
Adanya organisasi juga menunjukan bahwa kita Manusia adalah Mahluk Sosial yang membutuhkan Manusia lainnya untuk berinteraksi dan berkomunikasi. ya sedikit banyaknya seperti itulah arti organisasi dan kegunaanya bagi kita.
MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
Manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang
upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai
pengertian yang berbeda tentang manajemen, berikut pengertian dengan demikian
sebenarnya manajemen itu hampir pasti selalu ada setiap kegiatan manusia sebab
kita sebagai manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
FUNGSI
DAN PROSES MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu
ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat
dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat
beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen yaitu :
Planning, Organizing, Actuating, dan Controling. -George
R. Terry
Planning, Organizing, Staffingll, Directing dan
controlling. -Harold Kontz dan Cyrill O'Donnel
Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, dan
Controlling. -Henry Fayol
Itulah teori yang di jabarkan oleh beberapa ahli, dari penjabaran para ahli diatas bisa kita dapati atau menyimpulkan teori manajemen yang paling umum yaitu, Planning, Organizing, dan Directing. Dan berikut ini adalah penjelasan-penjelasannya:
·
planning (perencanaan) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan
tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan cara terbaik untuk memenuhi tujuan
itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat untuk
memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat
berjalan.
·
Pengorgannisasian (Organizing) dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan caara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
·
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha.
HUBUNGAN
ANTARA ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan
melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya
hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan
dipihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk
suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat di aartikan sebagai
sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk
mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah
sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen
maka harus ada organisasi, demikian eratnya (consitency) hubungan antara
manajemen dan organisasi.
SEJARAH
ORGANISASI
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai
organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi
sebagai berikut.
·
Stoner mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·
James D. Mooney
mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
·
Chester I. Bernard
berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Stephen P. Robbins
menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan
perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi
yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti, pengambilan sumber daya manusia dalam
masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai
suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka
menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif
teratur.
Partisipasi
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi
dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak
langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara
efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan.
Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja
yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai
keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam
situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok
dalam usaha mencapai tujuan.
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya
berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai
keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam
usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang
bersangkutan.
Unsur-unsur partisipasi
Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:
1.
Unsur pertama, bahwa partisipasi
atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan
perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2.
Unsur kedua adalah kesediaan
memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti,
bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3.
Unsur ketiga adalah unsur
tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi
anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of
belongingness”.
Jenis-jenis
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi,
yaitu sebagai berikut:
1.
Pikiran (psychological
participation)
2.
Tenaga (physical
partisipation)
3.
Pikiran dan tenaga
4.
Keahlian
5.
Barang
6.
Uang
Syarat-syarat
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan
dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu:
·
Waktu. Untuk dapat
berpatisipasi diperlukan waktu, waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk
memahami pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung
informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
·
Bilamana dalam kegiatan
partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar
tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negative.
·
Subyek partisipasi
hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang
bersangkutan itu tergabung atau sesuatu yang menjadi perhatiannnya.
·
Partisipasi harus memiliki
kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas
lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun
belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
·
Partisipasi harus memiliki
kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa
yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran
yang efektif atau berhasil.
·
Para pihak yang
bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian
wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud
meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.
Organisasi Formal meliputi :
1. Organisasi Olahraga
2. Organisasi Sekolah
3. Organisasi Negara
Organisasi Informal Meliputi :
1. Organisasi Politik
2. Organisasi Sosial
3. Organisasi Mahasiswa
Desain Organisasi Formal dan Informal
Desain
organisasi menekankan pada sisi manajemen dari teori organisasi dengan mempertimbangkan
konstruksi dan mengubah struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian
/ Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
1.
Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2.
Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah
satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan
hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan
hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1.
Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam
organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal
tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2.
Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan
dipilih dalam informal.
3.
Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan
melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para
anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4.
Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan
hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok
informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
Ragam
Bentuk Struktur Organisasi
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri
Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang
B.
Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.
Ciri-ciri
:
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah
C.
Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.
TEORI ORGANISASI
adalah teori yang
mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori
organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi
menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi
itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama
dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama
pada setiap individu.
Dalam pembahasan
mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah
ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu
meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori
organisasi modern.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut
juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari
tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai
struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila
orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
a. Teori
birokrasi :
dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism.
b. Teori
administrasi :
dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari
Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
c. Manajemen
ilmiah :
dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
TEORI ORGANISASI
NEOKLASIK
Teori neoklasik secara
sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation
movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar
teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan
sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan
ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok
orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan
inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga
Munsterberg.
Dalam hal pembagian
kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a. Partiipasi,
yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan kerja
(job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up
yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan manajemen puncak.
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai dengan ahirnya
gerakan contingency yang
dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan
bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan
terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya
dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan
Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of organization”
mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu sistem terbuka.
Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif
sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan
lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan
Teori modern yang kadang
– kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran
besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa
semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di
dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan
system terbuka.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen, dan
Tata Kerja
1. Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan
melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya
hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan
di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk
suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai
sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk
mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah
sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen
maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan
antara manajemen dan organisasi.
2. Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how)
agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat
dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan
dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses
kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping
itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a. Menghindari terjadinya
pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b. Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c. Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat
dilukiskan seperti dibawah ini:
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan
pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu
harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
3. Manajemen, Organisasi,
dan Tata Kerja
a. Manajemen : Proses
kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
b. Organisasi : Alat bagi
pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c. Tata kerja : Pola
cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga
tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen,
organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
B. Tipe, Bentuk, dan
Struktur Organisasi
1. Tipe Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut
tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam
kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
1.1.Organisasi Formal
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk
oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan
dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan,
akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur
yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa
komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi
masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara
eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat
lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal
tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka
beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi
formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan
universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
1.2.Organisasi Informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat
dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk
menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat
eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan
tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi
organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan
terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi
organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
-
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap,
pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik
dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi
semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
-
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat
intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat
menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai
contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon
karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran
gajinya.
2. Bentuk Organisasi
2.1.Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana,
diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu
organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta
spesialisasi kerja belum tinggi.
2.2.Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya
banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi
nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
2.3.Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus
dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya
dapat dibedakan dengan jelas.
3. Struktur Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan
fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang
dilaksanakan
4. Pengelompokan
segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi
menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Fungsi satuan Organisasi dan metode
Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah
rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan
segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen
terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi
dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
1.Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,
2.Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen,
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
1.Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,
2.Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen,
1.Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber
dan waktu yang tersedia, dan
2.Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
2.Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar