Jumat, 09 November 2012

pengorganisasian



Pengorganisasian

Pengertian Pengorganisasian
            Menurut Terry (1986), istilah pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian2 yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Lebih jauh istilah ini diartikan sebagai tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antar orang-orang hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengerttian pengorganisasian lebih lengkap dikemukakan oleh kadarman, yaitu pengorganisasian Adalah proses penetapan struktur peran2 melalui penentuan aktivitas2 yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan bagian2nya, pengelompokan aktivitas2, penugasan kelompok aktivitas kepada manajer, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, pengkordinasian hubungan2 wewenang dan informasi baik horizontal maupun vertical dalam struktur organisasi.

Teori-Teori Organisasi
1.      TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
2.      TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. 
3.      TEORI MODERN
Berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Struktur Pengorganisasian
-          Struktur Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok.
-          Struktur Organisasi adalah suatu keputusan yang diambil oleh organisasi itu sendiri berdasarkan situasi, kondisi dan kebutuhan organisasi.
-          Struktur Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang ingim dicapainya.

Variable Struktur
-          Ukuran (Size)
Makin besar komplek semakin impersonal, semakin lugas, semakin sulit diarahkan, semakin sulit dipadukan. Tak ada yang tahu ukuran yang optimal.
-          Rentang Kendali
Jumlah orang yang langsung dibawah pengawasan dan tanggung jawab seorang penjabat/pemimpin. Jumlah yang optimum aalah antara 6-10 orang. Kalau terlalu banyak tidak akan bisa diawasi disupervisi secara optimal.
-          Jumlah Tingkatan Hirarki
Kalau terlalu banyak bisa timbul kesulitan komunikasi vertical. Sebaiknya tak telalu banyak. Perhatikan efektifitas komunikasi.
-          Struktur Kewenangan
Orang-orang yang punya kewenangan membuat keputusan bagi organisasi. Siapa saja yang termasuk dalm struktur. Bila hanya satu orang bisa timbul kesulitan. Pendeglasiam kewenangan.
-          Struktur Komunikasi
Variable yang terpenting dari puncak hirarki sampai yang paling dibawah. Juga perlu diperhatikan komunikasi horizontal.
-          Struktur Tugas
Sama dengan struktur peranan. Cara organisasi membagi-bagi tugas/pekerjaan kepada anggota-anggotannya. Apakah semua pekerjaan berbagi habis?. Apakah semua anggotanya mendapat peranan? Apakah hanya orang tertentu saja yang mendapat peranan?

PROSES ORGANISASI
Proses-proses yang ada dalam organisasi menunjukan adanya “kehidupan” dalam organisasi.
1.      Hubungan Antar Peranan
Adanya salaing pengertian hubungan timbal balik aktivitas organisasi terjadi atas daasar adanya hubungan antar peranan.
2.      Kominikasi
Bagaimana mereka saling berkomunikasi seberapa akurat dan tepat waktu seharusnya proses ini efektif komunikasi adalah awal dari berinteraksi.
3.      Pengendalian (Control)
Bagaimana perilaku anggota dikendalikan efeektivitas hubungan pemipinan-anggota pengendalian meliputi kegiatas pemantauan dan pengenaan sanksi.
4.      Koordinasi
Perhatian yang diberikan pada berbagai kegiatan diarahkan pada tujuan bertujuan mengurangi salah pengertian dan konflik antara orang-orang yang melakukan berbagai kegiatan

5.      Sosialisasi
Bagaimana cara anggota baru diperkenalkaan pada system dengan cara-cara yang formal maupun informal. Apakah proses ini dilakukan dan mencukupi tanpa sosialisasi yang cukup anggota baru akan lama menyesuaikan diri dengan organisasi.
6.      Supervisi
Kombinasi pengawasan dan pembinaan orientasinya pada perbaikan, bukan pada pemberian sanksi/penghukuman. Kempimpinan seharusnya bersifat membina/membimbing/memperbaiki/melatih, tidak memerintah, reaktif, mempermalukan, menghukum.


INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Individu merupakan variable organisasi yang terpenting, sebab merekalah yang menetukan dan melakukan segalanya dalam organisasi. Variable-variable yang perlu diperhatikan :
1.      Motivasi
Insterik dan eksinterik (Dorongan untuk melakukan sesuatu)
2.      Sikap Mental (Attitude)
Sikap terhadap organisasinya, sikap terhadap anggotan yang lain, sikap terhadap pekerjaannya/tugas yang didapat, sikap terhadap nilai-nilai oraganisasi.
3.      Aptitude (Kemampuan, kapasitas)
Apa yang dapat dilakukan anggota, kamampuan yang dimiliki anggota yang berkaitan dengan tuuan organisasi
4.      Temperamen (Peringai)
Stabilias emosi, mempengaruhi interaksi dengan orang lain.
5.      Persepsi terhadap Peranan
Apakah tahu peranan dalam organisasi, apakah tahu peranan orang lain dalam organisasi, apakah tahu peranan organisasi dalam masyarakat.


JENIS-JENIS INDIVIDU
1.      Upward Mobile
The organization man, orang yang bekerja keras untuk mencapai gtujuan organisasinya orang yang cenderung naik dalam jenjang status organisasinya.
2.      Ambivalent
Kadang-kadang rajin, kadang-kadang malas. Tengantung pada situasi yang menguntungkan.
3.      Indifferent
Tidak/kurang peduli pada organisasi hanya sekeddar melaksanakan tugas tak ada keteribatan emosi
Departementasi Fungsional
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Kebaikan :
1.       Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.
2.      Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
3.      Memusatkan keahlian organisasi.
4.      Memungkinkan pengawasan manajemen puncak
5.      Tugasnya jelas
6.      Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak
7.      Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas
8.      Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan

Kelemahan :
1.      Menciptakan konflik antar fungsi.
2.      Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
3.      Umpan balik yang lambat.
4.      Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
5.      Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
6.      Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas
7.      Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem
8.      Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki

Departementasi Divisional
Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisnis terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau melayani pasar spesifik.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a.       Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b.      Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.

Kebaikan :
1.       Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan
memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2.       Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
3.       Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
4.       Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
 lingkungan divisi yang khas
5.        Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan perhatian
 dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6.        Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7.       Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
8.       Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
Nama : Mahinder singh
Kelas  : 1DB09
Npm  : 34112390
Sumber : http://tkampus.blogspot.com/2011/11/pengorganisasian.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar