Pengorganisasian
Pengertian
Pengorganisasian
Menurut Terry (1986), istilah pengorganisasian berasal
dari kata organism (organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian2
yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Lebih jauh istilah ini
diartikan sebagai tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif
antar orang-orang hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien sehingga
memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengerttian pengorganisasian lebih lengkap dikemukakan oleh kadarman, yaitu pengorganisasian Adalah proses penetapan struktur peran2 melalui penentuan aktivitas2 yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan bagian2nya, pengelompokan aktivitas2, penugasan kelompok aktivitas kepada manajer, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, pengkordinasian hubungan2 wewenang dan informasi baik horizontal maupun vertical dalam struktur organisasi.
Pengerttian pengorganisasian lebih lengkap dikemukakan oleh kadarman, yaitu pengorganisasian Adalah proses penetapan struktur peran2 melalui penentuan aktivitas2 yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan bagian2nya, pengelompokan aktivitas2, penugasan kelompok aktivitas kepada manajer, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, pengkordinasian hubungan2 wewenang dan informasi baik horizontal maupun vertical dalam struktur organisasi.
Teori-Teori Organisasi
1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa
disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang
mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga
yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
2. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya
muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”.
Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
3. TEORI MODERN
Berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang
berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan
hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Struktur organisasi adalah susunan
komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi
menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).
Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur
Pengorganisasian
-
Struktur Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya
sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok.
-
Struktur Organisasi adalah suatu keputusan yang diambil oleh organisasi itu
sendiri berdasarkan situasi, kondisi dan kebutuhan organisasi.
-
Struktur Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur organisasi itu
adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang
ingim dicapainya.
Variable Struktur
-
Ukuran (Size)
Makin besar komplek semakin impersonal, semakin
lugas, semakin sulit diarahkan, semakin sulit dipadukan. Tak ada yang tahu
ukuran yang optimal.
-
Rentang Kendali
Jumlah orang yang langsung dibawah pengawasan dan
tanggung jawab seorang penjabat/pemimpin. Jumlah yang optimum aalah antara 6-10
orang. Kalau terlalu banyak tidak akan bisa diawasi disupervisi secara optimal.
-
Jumlah Tingkatan Hirarki
Kalau terlalu banyak bisa timbul kesulitan
komunikasi vertical. Sebaiknya tak telalu banyak. Perhatikan efektifitas
komunikasi.
-
Struktur Kewenangan
Orang-orang yang punya kewenangan membuat
keputusan bagi organisasi. Siapa saja yang termasuk dalm struktur. Bila hanya
satu orang bisa timbul kesulitan. Pendeglasiam kewenangan.
-
Struktur Komunikasi
Variable yang terpenting dari puncak hirarki
sampai yang paling dibawah. Juga perlu diperhatikan komunikasi horizontal.
-
Struktur Tugas
Sama dengan struktur peranan. Cara organisasi
membagi-bagi tugas/pekerjaan kepada anggota-anggotannya. Apakah semua pekerjaan
berbagi habis?. Apakah semua anggotanya mendapat peranan? Apakah hanya orang
tertentu saja yang mendapat peranan?
PROSES ORGANISASI
Proses-proses yang ada dalam organisasi
menunjukan adanya “kehidupan” dalam organisasi.
1. Hubungan Antar
Peranan
Adanya
salaing pengertian hubungan timbal balik aktivitas organisasi terjadi atas
daasar adanya hubungan antar peranan.
2. Kominikasi
Bagaimana
mereka saling berkomunikasi seberapa akurat dan tepat waktu seharusnya proses
ini efektif komunikasi adalah awal dari berinteraksi.
3. Pengendalian
(Control)
Bagaimana
perilaku anggota dikendalikan efeektivitas hubungan pemipinan-anggota
pengendalian meliputi kegiatas pemantauan dan pengenaan sanksi.
4. Koordinasi
Perhatian
yang diberikan pada berbagai kegiatan diarahkan pada tujuan bertujuan
mengurangi salah pengertian dan konflik antara orang-orang yang melakukan
berbagai kegiatan
5. Sosialisasi
Bagaimana
cara anggota baru diperkenalkaan pada system dengan cara-cara yang formal
maupun informal. Apakah proses ini dilakukan dan mencukupi tanpa sosialisasi
yang cukup anggota baru akan lama menyesuaikan diri dengan organisasi.
6. Supervisi
Kombinasi
pengawasan dan pembinaan orientasinya pada perbaikan, bukan pada pemberian
sanksi/penghukuman. Kempimpinan seharusnya bersifat
membina/membimbing/memperbaiki/melatih, tidak memerintah, reaktif,
mempermalukan, menghukum.
INDIVIDU
DALAM ORGANISASI
Individu merupakan variable organisasi yang
terpenting, sebab merekalah yang menetukan dan melakukan segalanya dalam
organisasi. Variable-variable yang perlu diperhatikan :
1. Motivasi
Insterik
dan eksinterik (Dorongan untuk melakukan sesuatu)
2. Sikap Mental
(Attitude)
Sikap
terhadap organisasinya, sikap terhadap anggotan yang lain, sikap terhadap
pekerjaannya/tugas yang didapat, sikap terhadap nilai-nilai oraganisasi.
3. Aptitude
(Kemampuan, kapasitas)
Apa
yang dapat dilakukan anggota, kamampuan yang dimiliki anggota yang berkaitan
dengan tuuan organisasi
4. Temperamen
(Peringai)
Stabilias
emosi, mempengaruhi interaksi dengan orang lain.
5. Persepsi
terhadap Peranan
Apakah
tahu peranan dalam organisasi, apakah tahu peranan orang lain dalam organisasi,
apakah tahu peranan organisasi dalam masyarakat.
JENIS-JENIS
INDIVIDU
1. Upward Mobile
The
organization man, orang yang bekerja keras untuk mencapai gtujuan organisasinya
orang yang cenderung naik dalam jenjang status organisasinya.
2. Ambivalent
Kadang-kadang
rajin, kadang-kadang malas. Tengantung pada situasi yang menguntungkan.
3. Indifferent
Tidak/kurang
peduli pada organisasi hanya sekeddar melaksanakan tugas tak ada keteribatan
emosi
Departementasi Fungsional
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Kebaikan :
1. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan
kedudukan fungsi-fungsi utama.
2.
Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
3.
Memusatkan keahlian organisasi.
4.
Memungkinkan pengawasan manajemen puncak
5.
Tugasnya jelas
6.
Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak
7.
Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas
8.
Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan
Kelemahan :
1.
Menciptakan konflik antar fungsi.
2.
Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
3.
Umpan balik yang lambat.
4.
Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
5.
Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
6.
Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas
7.
Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem
8.
Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki
Departementasi
Divisional
Departementasi divisional, departemen perusahaan
besar yang berupa bisnis terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual
produk spesifik atau melayani pasar spesifik.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b.
Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
Kebaikan :
1.
Semua
kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan
memasarkan
dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2.
Semua
kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
3.
Kualitas
dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
4.
Menempatkan
pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
lingkungan divisi yang khas
lingkungan divisi yang khas
5.
Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan
perhatian
dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6.
Membebaskan para kepala eksekutif dalam
pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7.
Cocok
untuk lingkungan yang cepat berubah.
8.
Mempertahankan
spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
Nama
: Mahinder singh
Kelas : 1DB09
Npm : 34112390
Sumber : http://tkampus.blogspot.com/2011/11/pengorganisasian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar